Jumat, 15 November 2013

Cara Membuat Laporan Keuangan





Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk menyampaikan informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan memuat beberapa hal, diantaranya harta, utang, modal, dan semua pendapatan yang diperoleh serta beban-beban yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu dalam rangka untuk mendapatkan laba atau keuntungan.

Berikut tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan:

1. Memberikan informasi keuangan mengenai aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan yang dapat dipercaya.

2. Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan aktiva bersih atau neto (aktiva yang telah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan.

3. Memberikan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakai laporan untuk menaksirkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Penyusunan laporan keuangan biasanya akan dimulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Berikut penjelasan masing-masing laporan keuangan tersebut:

Laporan Laba Rugi

Laporan mengenai kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan. Di dalam laporan ini akan disajikan seluruh pendapatan dan beban-beban atau pengeluaran suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Apabila pendapatan perusahaan lebih besar dari pengeluarannya, maka dapat dikatan perusahaan mengalami laba. Dan sebaliknya apablia perusahaan pengeluarannya lebih besar dari pendapatannya, maka dapat dikatakan perusahaan mengalami kerugian. Ada beberapa hal yang harus termuat dalam penyusunan laporan laba rugi:

1. Nama perusahaan harus dituliskan

2. Jenis laporan harus dituliskan, dalam hal ini jenis laporannya adalah laporan laba/rugi

3. Menyajikan atau menuliskan periode laporan

4. Menyajikan atau menuliskan seluruh pendapatan dan beban secara rinci dan lengkap. Penulisan beban diawali dari beban yang jumlahnya paling besar sampai yang terkecil, kecuali untuk beban lain-lain dituliskan paling bawah. 

Ada dua cara untuk menyusun laporan laba rugi, yaitu dengan cara single step (bentuk tunggal/langsung) dan multiple step (bentuk ganda/bertahap). Berikut akan dibahas bentuk laporan keuangan single step:




Laporan Perubahan Modal 

Laporan perubahan modal memiliki kaitan yang sangat erat dengan laporan laba rugi. Hal ini dikarenakan laba bersih yang terdapat pada laporan laba rugi akan menambahakun modal,
Sebaliknya jika rugi akan mengurangi modal. Laporan peerubahan modal adalah suatu ikhtisar perubahan modal yang terjadi dalam periode tertentu.

Komponen-komponen yang terdapat dalam laporan perubahan modal adalah:

1. Modal awal, modal yang dimiliki pada awal tahun

2. Tambahan investasi pemilik, setoran tambahan dari pemilik yang terjadi selama satu periode akuntansi.

3. Laba atau rugi, hasil yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.

4. Pengambilan pribadi, uang yang diambil oleh pemilik untuk keperluan pribadi.

5. Modal akhir, modal yang terdapat di akhir tahun.

Catatan: laba bersih yang terdapat dalam laporan perubahan modal harus sama dengan jumlah laba bersih yang ada pada laporan laba rugi.

Berikut contoh penyusunan laporan perubahan modal:


Neraca 

Neraca berisa tentang posisi harta, utang, dan modal perusahaan yang disusun dengan sistematis dalam suatu periode akuntansi. Ada dua macam bentuk penyajian neraca, yaitu bentuk skontro (horizonta) dan bentuk stafel (laporan). Berikut contoh penyajian neraca dalam bentuk skontro: 


Laporan Arus Kas 

Laporan ini menunjukkan adanya aliran kas masuk dan kas keluar suatu perusahaan. Berikut contoh laporan arus kas:

Keterangan:

Untuk penerimaan kas dari pelanggan diperoleh dari pendapatan yang diterima perusahaan sebesar Rp. 4.000.000 yang dicatat di dalam jurnal umum, sedangkan saldo kas awal periode diperoleh dari setoran awal pemilik perusahaan sebesar Rp. 5.000.000 yang dicatat dalam jurnal umum.


0 komentar:

Posting Komentar